PENYAKIT DAN INFEKSI DALAM KEHAMILAN
Kehamilan disertai penyakit diabetes mellitusPenyakit gula (DM) dapat merupakan kelainan heredifer dengan ciri insufisiensi atau absennya insulin dalam sirkulasi darah, konsentrasi gula darah tinggi dan berkurangnya glikogenesis.
Diabetes dalam kehamilan menimbulkan banyak kesulitan. Penyakit ini dapat menyebabkan perubahan-perubahan metabolic dan hormonal pada penderita juga dipengaruhi oleh kehamilan, sebaliknya diabetes akan mempengaruhi kehamilan dan persalinan.
Kemungkinan diabetes dalam kehamilan lebih besar bila :
a. Umur sudah mulai tua
b. Multi paritas
c. Gemuk
d. Ada anggota keluarga sakit DM
e. Anak lahir dengan berat badan besar (diatas 4 kg)
f. Sering abortus
Pengaruh diametes terhadap kehamilan
- Abortus dan partus prematurus
- Hidramnion
- Pre eklamsi
- Kesalahan letak
Diagnose dapat ditegakkan dengan cara
Anamneses
- Riwayat persalinan yang lalu, abortus, pastus prematurus, kematian janin, dan anak besar
- Riwayat keluarga
- Terdapat keluhan trias penyakit gula yaitu banyak minum, banyak kencing
Pemeriksaan
a. Pemeriksaan urine
b. Pemeriksaan kadar gula darah
c. Glukosa toleran test
Kehamilan disertai penyakit jantung
Pada kehamilan dengan jantung normal, wanita dapat menyesuaikan dengan kerjanya terhadap perubahan-perubahan secara fisiologis, perubahan tersebut disebabkan oleh :
1. Hipervolemia : dimulai sejak kehamilan 8 minggu dan mencapai puncaknya pada 28-32 minggu lalu menetap.
2. Jantung dan diafragma terdorong keatas oleh karena pembesaran rahim.
Dalam kehamilan
- Denyut jantung dan nadi meningkat
- Pukulan yang meningkat
- Volume darah meningkat
- Tekanan darah menurun sedikit
Pengaruh penyakit jantung terhadap kehamilan :
- Dapat terjadi abortus
- Premature
- Dismaturitas(cukup bulan namun BBLR)
- Lahir dengan afgar rendah atau lahir mati
- Kematian janin dalam rahim (KJDK)
Diagnose
- Pernah sakit jantung
- Pernah demam rematik
Pemeriksaan
- Adanya bising diastolic
- Pembesaran jantung yang jelas
Pemeriksaan elektrokardiogram
Keluhan dan gejala : mudah lelah, dispnea, palipitasi kordis, nada tidak teratur, odema, dan sianosis.
Penanganan dalam kehamilan
- Memberikan pengertian kepada ibu untuk melaksanakan pengawasan antenatal yang teratur sesuai dengan jadwal yang ditentukan
- Pencegahan terhadap kenaikan berat badan
- Jika terjadi keluhan yang agak berat seperti sesak napas, infeksi saluran pernapasan, dan sianosis, penderita harus dirawat dirumah sakit untuk pengawasan.
- Wanita hamil dengan penyakit jantungharus cukup istirahat
- Sebaiknya wanita dirawat 1-2 minggu sebelum persalinan.
Kehamilan disertai penyakit system pernapasan
Pada umumnya penyakit paru-paru tidak mempengaruhi kehamilan, persalinan dan nifas, walaupun kehamilan menyebabkan sedikit perubahan pada system pernapasan, karena uterus yang membesar dapat mendorong diafragma dan paru-paru keatas serta sisa-sisa udara dalam paru-paru kurang, namun penyakit tersebut tidak selalu meenjadi lebih parah. Ada 3 jenis penyakit paru-paru yang perlu perhatian dalam kehamilan yaitu TBC, asam bronchial, dan pneumonia.
TUBERKULOSIS PARU-PARU
Diagnosa
A. Dalam anamnese
Ibu mengatakan pernah berobat penyakit paru-paru
B. Keluhan dan gejala-gejala
Batuk menahun, batuk darah, dan kurus kering.
C. Pemeriksaan fisis-diagnostik pada paru-paru dijumpai adanya kelainan bunyi pernapasan.
D. Foto rontgent paru-paru
Penangan
- Ibu hamil dengan proses aktif, hendaknya jangan dicampurkan dengan wanita hamil lainnya.
- Pengobatan harus selalu bekerja sama dengan ahli paru-paru
- Penderita dengan proses aktif
- TBC paru-paru tidak merupakan indikasi abortus buatan dan terminasi kehamilan
-
Penyakit asma dan kehamilan
Penyakit asma dan kehamilan kadang-kadang bertambah berat atau malah berkurang. Dalam batas yang wajar asma tidak banyak pengaruhnya terhadap persalinan. Penyakit asma yang berat dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim melalui gangguan pertukaran o2 dan co2.
Penyakit pneumonia dalam kehamilan
Penyakit radang paru-paru pneumonia dapat terjadi dalam kehamilan , persalinan atau nifas. Pneumonia saat kehamilan memberikan gejala panas badan tinggi, gangguan pernapasan mengganggu pertukaran o2 dan co2 sehingga membahayakan pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim sampai terjadi keguguran dan persalinan premature.
Bronchitis dan influenza
Bronchitis dan influenza pada kehamilan dijumpai ringan sehingga tidak membahayakan jiwa ibu maupun janin. Dengan pengobatan biasa sebagian besar sembuh sehingga kehamilan dapat berlangsungdengan baik.
Kehamilan disertai penyakit system pencernaan
MULUT
- Hipersalivasi
Pada saat meludah, air liur keluar lebih banyak dari biasa, sering disertai mual dan muntah. Setelah trimester Ibiasa akan hilang dengan sendirinya. Tidak membahayakan kehamilan.
- Glugivitis dan epulis
Gusi lunak, membengkak, dan hiperemis. Karena gusi itu mudah berdarah terutama sewaktu menggosok gigi.
- Karies gigi
Gigi yang rusak pada waktu hamil akan memburuk karena nafsu makan berkurang, mual, dan muntah sehingga kalsium menjadi berkurang.
ESOFAGUS DAN LAMBUNG
- Pirosus
Wanita mengeluh sakit dan pedih diulu hati atau nyeri dada. Hal ini disebabkan regurgitasi isi lambung yang asam ke bagian bawah esofagus. Keluhan ini akan menghilang secara berangsur-angsur dengan kehamilan yang bertambah tua.
- Esofagitis erosive
Wanita hamil dengan sering mual muntah sehingga terjadi erosi pada lambung. Gejalanya pedih dan nyeri sewaktu menelan, pirosis dan kadang-kadang dengan hematomesis.
- Varises esofagus
Varises esofagus dijumpai pada sirosis hepatitis dan pada kehamilan menjadilebih berat bahkan bisa pecah dan terjadi pendarahan karena hipervolemia dan hipertensi portal.
- Gastritis
Keluhan kehamilan muda sering disangka gastritis karena memang gejalanya hampir sama yaitu nyeri ulu hati, mual, muntah, anoreksia, dan menjadi kurus.
- Apendisitis
Walaupun apendisitis akut dapat terjadi dalam kehamilan dan gejalanya membinggungkan dengan gejala abdomen akut obstetric.
- Hemoroid (wasir)
Pemekaran pembuluh darah direktum tersebut haemoroid. Wasir yang sudah ada dapat menjadi lebih besar karena kehamilan, pada waktu depekasi terasa nyeri dan luka serta mengeluarkan darah.
Kehamilan disertai penyakit system hematology
a. Anemia dalam kehamilan
Dalam kehamilan, jumlah darah bertambah (hiperemia) karena itu terjadi pengenceran darah, karena sel-sel darah tidak sebanding bertambahnya dengan plasma darah. Perbandingan pertambahan tersebut adalah :
- Plasma darah bertambah 30%
- Sel-sel darah bertambah 18%
- Hemoglobin bertambah 19%
Penyebab anemia umumnya adalah
- Kurang gizi (malnutrisi)
- Kurang zat besi
- Malabsorpsi
- Kehilangan darah yang banyak, persalinan yang lalu, haid dan lain-lain.
- Penyakit-penyakit kronik: paru-paru, cacing usus, malaria dll
Pengaruh anemia terhadap kehamilan
- Keguguran
- Partus prematurus
- Inesia uteri dan partus lama, ibu lemah
- Atonia uteri dan perdarahan
- Syok
- Dll
b. Leukemia dalam kehamilan
Leukemia dalam kehamilan tidak begitu saling mempengaruhi. Namun pada wanita leukemia, bila hamil harus memeriksakan diri secara teratur dan lebih sering karena ancaman kehamilan dan jiwanya tetap ada. Terhadap hasil konsepsi dapat terjadi abortus dan prematurus.
Pencegahan
- Wanita yang leukemia apabila yang kronik sebaiknya jangan hamil
- Dianjurkan memakai kontrasepsi atau dilakukan tubektomi
c. Hemostatis dan kelainan pembekuan darah
Hemostatis adalah terhentinya aliran darah dari pembuluh darah yang terluka.
Ada 3 faktor proses hemostatis
- Factor ekstra vascular yaitu factor jaringan seperti kulit, otot, subkutis, dan jaringan lain.
- Factor vaskuler yaitu dinding pembuluh darah
- Factor intravaskuler yaitu zat yang terdapat dalam pembuluh darah trombosit, fibrinogen, dan sebagainya.
Kehamilan disertai penyakit saluran perkemihan
Batteriuria dan kehamilan
- Dalam kehamilan, batteriuria kira-kira 25-40% akan menyebabkan pielonefritis akut.
- Dalam beberapa kejadian batteriuria dapat menyebabkan abortus, partus prematurus, kematian janin dalam kandungan.
Pengobatan :
Kemasan sulfonamide, negram, baktrim, fuladantin, septrin dll
Sistitis
Sistitis adalah peradangan kandungan kemih disebabkan oleh bakteri atau kuman-kuman lain.
Gejala:
Disuria, polakisuria, dan sebentar-sebentar mau kencing. Pada pemeriksaan urine ditemui proteinuria, leukosit, dan eritrosis.
Pengobatan :
Sama seperti batteriuria ditambah bikarbonat natrikus untuk menetralisir kencing menjadi basa.
Pielonefritis akut
Biasanya penyakit pielonefritis akut ini sering dijumpai pada 2% dari seluruh kehamilan dan nifas dan pada kehamilan trimester III.
Gejala :
Demam tinggi, menggigil, sakit pinggang hebat, mual, muntah, nafsu makan kurang, polisuria, dan anoria.
Pielonefritis kronika
Penyakit ini menahun, mungkin sebelumnya telah menderita sititis atau pielonefritis akut. Gejala utamanya adalah hipertensi dan adanya proteinuria yang tidak menetap. Bila diobati lama kelamaan akan menimbulkan insufiensi ginjal. Sebaiknya wanita yang mengidap penyakit ini tidak boleh hamil.
Glomerulonefritis akut
Walaupun jarang dijumpai, namun penyakit ini dapat saja timbul saat kehamilan.
Glomerulonefritis kronika
Penyakit ini menahun, karena itu wanita sebelum hamil telah menderitanya. Pada pemeriksaan dijumpai proteinuria dan sedimen mengandung banyak leukosit, pengaruhnya dalam kehamilan adalah abortus, prematuritas dan kjdk.
Sindroma nefrotik (nefrosis)
adalah kumpulan gejala-gejal proteinuria(diatas 5gr/hari)edema, hipoal buminurinemia, hiperkholesterolemia, keadaan ini dapat dijumpai dalam kehamilan.
Gagal ginjal akut
Keadaan dan penyakit yang dapat menyebabkan adalah
- Abortusseptik terutama disebabkan solusio plasenta
- Hemolisis karena kesalahan transfuse darah
- Setiap syok yang hebat dan irrevisible
Nefrolitiasis(batu ginjal)
Batu saluran kencing dapat dijumpai mulai dari ginjal ureter dan kandung kencing, biasanya tidak begitu mempengaruhi kehamilan.
Tuberculosis ginjal
Apabila tidak diobati secara adekuat, kehamilan dapat memperburuk ginjal. Pengobatan dalam kehamilan sama saja dengan terapi diluar kehamilan.
Infeksi rubella pada kehamilan
Penyakit ini jarang dijumpai diindonesia. Infeksi pada kehamilan dapat menimbulkan kelainan bawaan sehingga perlu dilakukan gugur kandungan untuk dapat meningkatkan sumber daya manusia.
Cacat bawaan yang ditimbulkan makin tinggi bila infeksi sudah terjadi pada trimester I sekitar 35%-50% bayi yang dilahirkan.
Bentuk kelainan bawaan diantaranya
- Mata: katarak, galukoma, mikroftalmia.
- Telinga :tuli
- Jantung, : duktos presistem, septum jantung tetap terbuka stenosis arteria pulmonalis
- Susunan saraf pusat; meningoenofalitis, mikrosefali gangguan intelogensia.
- Dapat dijumpai kelainan, keterlambatan pertumbuhan janin, hepatopleomebati, ikhterus, kelainan kromosom trombositopenia dan anemia.
Bayi merupakan sumber infeksi pengobatan tidak ada yang bersifat khas, hanya diberikan simtomatis gama globulin atau vaksin rubella. Penyakit ini sebagian besar terjadi pada masa kanak-kanak. Penyakit rubella pada kehamilan dapat menimbulkan keguguran. Persalinan premature, bahkan mungkin cacat bawaan. Penyakit ini bukanlah merupakan petunjuk untuk melakukan gugur kandungan.
Infeksi hepatitis pada kehamilan
Hepatitis (penyakit hati) dapat disebabkan oleh virus tipe A atau B. gambaran umum penyakit ini dapat diperberat oleh kehamilan, sehingga manisfetasi klinduya (meningkat) nyeri didaerah hati (epigastrum) tampak ikherus (kuning) dan pada pemeriksaan hati dapat membesar.
Pengaruh infeksi hepatitis terhadap kehamilan bersumber dari gangguan fungsi hati dalam mengatur dan mempertahankan metabolism tubuh, sehingga aliran nutrisi ke janin dapat terganggu atau berkurang, oleh karena oengaruh infeksi hati terhadap kehamilan, dapat dalam bentuk keguguran atau persalinan prematuritas dan kematian janin dalam rahim.
Pengobatan infeksi hati tidak ada yang bersifat khas kecuali banyak istirahat dan makanan yang banyak mengandung banyak gula, sehingga mengubah metabolism lemak dan protein kea rah glukosa, untuk meringankan beban fungsi hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar